Senin, 19 Juni 2017

REVIEW JURNAL PENELITIAN


Reviewer        : Elisa Christoverry Nazara
NPM               : 32413862
Lembaga        : Universitas Gunadarma

Judul Jurnal : Analisis Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Berdasarkan Sertifikasi ISO 14001 di PT. Bartec Utama Mandiri
Penulis   : R. Fernanda Syarif Wicaksana dan Sri Hartini ST, MT.
Penerbit : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Pendahuluan
              Penulis menjelaskan bahwa latar belakang dalam melakukan penelitian ini dikarenakan berbagai macam organisasi semakin meningkatkan kepedulian terhadap pencapaian dan penunjukan kinerja lingkungan yang baik melalui pengendalian dampak lingkungan yang terkait dengan kegiatan, produk dan jasa organisasi yang bersangkutan, konsisten dengan kebijakan peraturan perundangundangan, pengembangan kebijakan ekonomi dan perangkat lain yang mendorong perlindungan lingkungan, dan meningkatkan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Salah satu standar yang berkaitan dengan lingkungan dan menjadi patokan stakeholder untuk mempertahankan daya saing adalah ISO 14000. Berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan, ISO menerbitkan standarisasi mengenai Sistem manajemen lingkungan yang dikenal dengan ISO 14001 yang merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan mengenai lingkungan dan juga sebagai panduan bagi organisasi dalam mengelola aspek lingkungannya (ISO 14001, 2004). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hilman M S dan Kristiningrum E pada 12 perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14001, terdapat beberapa alasan dalam menerapkan ISO 14001, alasan paling utama yaitu untuk meningkatkan image perusahaan, meningkatkan partisipasi karyawan, mengurangi
pencemaran lingkungan, meningkatkan pangsa pasar dan tuntutan konsumen. Hasil penilitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan ISO 14001, perusahaan mengalami pengurangan pencemaran lingkungan (20%).
              Penerapan ISO 14001 memberikan cara untuk mengidentifikasi secara sistematik dan mengelola resiko lingkungan serta liability, sehingga mengurangi keluhan masyarakat (20%) PT Bartec Utama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufacturing peralatan kesehatan, berupa hospital bed, operating table, infant incubator, infant warmer, obyn bed, obgyn chair standard bkkbn, incinerator, fume hood, laminar air flow, biosafety cabinet , clean room furniture, laboratorium furniture. Untuk melakukan sistem manajemen lingkungan yang baik, maka diperlukan adanya suatu standar yang menjelaskan tentang sistem tersbut. Standar Internasional ISO 14001 dapat merupakan alat untuk menjamin kinerja sistem manajemen lingkungan tersebut. Standar Internasional ISO 14001 muncul sebagai akibat adanya beberapa isu lingkungan yang sering dibicarakan. Isu tersebut adalah polusi udara, polusi air, polusi tanah, limbah dan bahan-bahan berbahaya, bunyi/kebisingan dan getaran, radiasi, perencanaan fisik, perencanaan fisik, penggunaan bahan/material, penggunaan energi serta keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Keberhasilan dari penerapan ISO 14001 adalah mendapatkan sertifikasi ISO 14001 yang merupakan bukti bahwa perusahaan telah menerapkan standar tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui bagaimana kinerja manajamen lingkungan PT Bartec Utama Mandiri saat ini, apakah telah sesuai dengan prinsip ISO 14001.
                                                        
Metode Penelitian
Kerangka pikir yang dibuat oleh penulis menggambarkan seluruh aspek yang ada di dalam penelitian. Kerangka pikir membantu dalam memahami isi dari penelitian yang dilakukan peneliti. Dengan kerangka pikir ini, maka sistem atau obyek penelitian dapat digambarkan dengan jelas. Hasil penelitian yang hendak di capai berdasarkan kerangka berpikir yang dibuat adalah mengetahui perkembangan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 140001 di PT. Bartec Utama Mandiri, tingkat pengetahuan karyawan mengenai sistem manajemen lingkungan dan saran serta rencana tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja manajemen lingkungan di PT. Bartec Utama Mandiri.
Model yang dibuat dalam penelitian ini berdasarkan pada model Sistem Manajemen Lingkungan yaitu Plan – Do – Check – Act (PDCA), yang kemudian dihubungkan dengan elemen-elemen yang terdapat di dalam ISO 14001.

Intrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Checklist. Checklist ini diadopsi dari Global Environmental Management Initiative (GEMI). Setiap prinsip memiliki satu atau lebih pertanyaan, yang dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Terdapat 5 prinsip dan 17 elemen pada ISO 14001 dan menghasilkan 31 pertanyaan. Daftar pembanding berisi total 31 pertanyaan dalam lima bagian yang berbeda, sesuai dengan lima prinsip yang tercantum dalam standar ISO 14001. Sebuah nilai sempurna "62" (yaitu, setiap pertanyaan mendapatkan nilai 2), jika menanggapi secara menyeluruh dan jujur, menunjukkan bahwa organisasi memiliki semua elemen yang diperlukan dalam standar ISO 14001. Penting untuk diingat bahwa seberapa baik organisasi menerapkan persyaratan standar bukanlah tingkat kinerja yang dicapai, tetapi kelengkapan dan kecukupan prosedur dan sistem yang ditetapkan untuk mencapai kinerja tersebut.

Pembahasan
              Pada checklist, setiap kondisi diberikan score pada masing-masing prinsip ISO 14001, untuk menilai penerapannya di perusahaan. Hasil skoring ini berguna untuk menilai kondisi perusahaan saat ini tentang Sistem Manajemen Lingkungannya. Definisi score dari masing-masing prinsip akan dijelaskan pada tahap analisa.
Prinsip ISO 14001
Total Skor
Kebijakan dan Komitmen
8
Perencanaan
5
Penerapan dan Operasi
9
Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
2
Tinjauan Manajemen
1
1. Analisis hasil checklist prinsip kebijakan dan komitmen
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 8. Hal ini menjelaskan bahwa Organisasi telah memiliki kebijakan lingkungan yang sebagian (tidak seluruhnya) memenuhi persyaratan standar. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001, bisa diketahui bahwa, kebijakan lingkungan diperusahaan hanya berpedoman terhadap dampak lingkungan saja. Kebijakan lingkungan seharusnya secara umum dan luas dapat mencerminkan kondisi alam setempat, skala kegiatan, dan dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan produksi perusahaan. Disamping itu perusahaan belum melakukan pengujian untuk mengetahui kondisi alam dan skala dari kegiatan, produk, dan jasa.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip kebijakan dan komitmen berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu, perusahaan sebaiknya melakukan pengujian secara periodik terhadap kondisi alam sekitar perusahaan berdasarkan dari skala kegiatan, produk yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan harus memiliki komitmen yang jelas di dalam kebijakan lingkungannya, seperti terhadap perbaikan berkelanjutan dalam kinerja lingkungannya dan terhadap pencegahan pencemaran lingkungan.

2. Analisis hasil checklist prinsip perencanaan
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip perencanaan sebesar 5. Hal ini menjelaskan bahwa Organisasi telah membuat kemajuan dalam mengidentifikasi sebagian besar aspek lingkungan, demikian pula terhadap ketentuan hukum lingkungan, dan organisasi mungkin telah memiliki beberapa tujuan dan sasaran yang pencapaiannya disusun dalam program manajemen lingkungan, namun masih banyak yang perlu disempurnakan. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001, bisa diketahui bahwa, Perusahaan belum mempunyai prosedur secara khusus untuk menentukan dampak penting lingkungan atau potensial selama proses produksi di perusahaan. Proses peneteapan tujuan lingkungan hanya mempertimbangkan dampak penting dari kegiatan produksi saja.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip perencanaan berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu, membuat suatu prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan penting dari kegiatan yang ada di perusahaan yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan. Selain itu dalam penentuan tujuan kebijakan lingkungan sebaiknya memperhatikan aspek lingkungan yang berkaitan dengan dampak lingkungan penting. Meskipun tidak ada pendekatan tunggal untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, pendekatan yang dipilih dapat mempertimbangkan, sebagai contoh penggunaan bahan baku dan sumber daya alam, isu lingkungan lokal, penggunaan energi, pancaran energi (seperti bunyi, getaran), dan limbah dan produksi samping.
3. Analisis hasil checklist prinsip penerapan dan operasi
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 9. Hal ini menjelaskan bahwa Beberapa prosedur untuk mencapai tujuan dan sasaran telah tersedia, nemun belum mencakup situasi darurat. Tanggung jawab dan akontabiliti untuk implementasi telah ditetapkan untuk sebagian besar unit/bagian, dan sebagian besar (tidak seluruh) sumberdaya yang diperlukan telah tersedia. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001, bisa diketahui bahwa, perusahaan telah menetapkan MR lingkungan, namun MR lingkungan berada di bawah departemen lain. Sehingga peran, tanggung jawab, dan kewenangan MR lingkungan tidak begitu jelas. Perusahaan belum mengidentifikasi sumberdaya utama untuk mendukung manajemen lingkungan di perusahaan. Sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya manusia ketrampilan khusus, teknologi, peralatan dan sumberdaya keuangan/dana.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip penerapan dan operasi berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu Perusahaan sebaiknya menetapkan prosedur untuk komunikasi internal berbagai tingkatan dan fungsi organisasi. Organisasi juga harus menetapkan prosedur untuk menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang sesuai dari pihak eksternaal tentang Sistem Manajemen Lingkungan. Organisasi menganggap berbagai kemungkinan sebagai proses untuk komunikasi eksternal pada aspek lingkungan penting dan telah mencatat keputusan dalam hal ini. Semua prosedur ini ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan keadaan dan persepsi.
4. Analisis hasil checklist prinsip pemeriksaan dan tindakan koreksi
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 2. Hal ini menjelaskan bahwa Hanya sedikit (bila ada) prosedur yang tersedia atau diimplementasikan untuk memeriksa kinerja dari SML dan elemen-elemennya; dan area-area ketidaksesuaian tidak dapat diidentifikasi, dan sebagai akibatnya, pengukuran perbaikan atau pencegahan tidak dapat dilaksanakan dengan efektif. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001 tentang prinsip Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi, bisa diketahui bahwa, Perusahaan belum mempunyai prosedur untuk memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi yang dapat menimbulkan
dampak penting. Misal : jumlah dan karateristik buangan cair, emisi udara, limbah padat B3, penggunaan energi dari kegiatan operasi yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan. Perusahaan belum mempunyai prosedur untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip pemeriksaan dan tindakan koreksi berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu Perusahaan membuat prosedur untuk memantau secara periodic karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan. Prosedur ini juga mensyaratkan dicatatnya informasi untuk menelusuri kinerja, pegendalian operasi terkait dan kesesuaian dengan tujuan dan sasaran organisasi. Prosedur ini harus didokumentasikan dan ditinjau ulang secara teratur. Menetapkan dan mendokumentasikan prosedur khusus untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan-peraturan, produk kegiatan atau layanan. Prosedur meliputi langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan persyaratan peraturan yang relevan dan mematuhi dengan kegiatan yang seperti itu, produk atau jasa harus. Prosedur menetapkan secara periodik evaluasi tersebut yang harus dilakukan. Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dan dilaporkan kepada manajemen.
5. Analisis hasil checklist prinsip tinjauan manajemen
              Total score yang dihasilkan untuk prinsip Tinjauan Manajemen adalah sebesar 1. Ini menjelaskan bahwa organisasi pernah melakukan tinjauan manajemen mengenai Sistem Manajemen Lingkungannya, akan tetapi tidak ada jadwal berkala untuk mengkaji Sistem Manajemen Lingkungan yang ada. Organisasi untuk saat ini, manajemen puncak belum melakukan dan belum terjadwal untuk dilakukannya tinjauan manajemen mengenai Sistem Manajemen Lingkungan organisasinya. Perusahaan disini telah memiliki rencana dan ketentuan untuk mengkaji ulang sistem manajemen lingkungan perusahaan. Namun perusahaan belum menetapkan secara periodik pengkajian sistem manajemen lingkungannya.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip tinjauan manajemen yaitu manajemen perusahaan sebaiknya mengkaji ulang sistem manajemen lingkungan untuk memastikan keberlanjutan kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas. Peninjauan ulang oleh manajemen bertujuan untuk merubah kondisi yang dipandang perlu untuk merubah kebijakaan, tujuan, dan elemen-elemen lain dari manajemen lingkungan, dengan didasarkan atas hasil audit sistem manajemen lingkungan, perubahan kondisi, dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjuta. Keluaran dari tinjauan sistem manajemen lingkungan dapat termasuk keputusan mengenai; kesesuaian, kecukupan dan efektifitas dari sistemnya; perubahan sumber daya fisik, manusia dan pendanaan; dan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan kebijakan lingkungan, tujuan, sasaran dan unsur lainnya dari sistem manajemen lingkungan.

Kesimpulan
              Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisa diketahui bahwa manajemen lingkungan di PT Bartec Utama Mandiri masih kurang sesuai dengan prinsip ISO 14001. Sehingga dibuat beberapa rancangan perbaikan manajemen lingkungan menurut ISO 14001 agar perusahaan bisa mempunyai sistem manajemen lingkungan yang sesuai dengan sertifikasi ISO 14001 secara keseluruhan.

Sumber Referensi:
Wicaksana,  R. Fernanda Syarif dan Sri Hartini. Analisis Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Berdasarkan Sertifikasi    ISO 14001 Di PT. Bartec Utama Mandiri. Semarang: Universitas Diponegoro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar