Senin, 19 Juni 2017

REVIEW JURNAL PENELITIAN


Reviewer        : Elisa Christoverry Nazara
NPM               : 32413862
Lembaga        : Universitas Gunadarma

Judul Jurnal : Analisis Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Berdasarkan Sertifikasi ISO 14001 di PT. Bartec Utama Mandiri
Penulis   : R. Fernanda Syarif Wicaksana dan Sri Hartini ST, MT.
Penerbit : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Pendahuluan
              Penulis menjelaskan bahwa latar belakang dalam melakukan penelitian ini dikarenakan berbagai macam organisasi semakin meningkatkan kepedulian terhadap pencapaian dan penunjukan kinerja lingkungan yang baik melalui pengendalian dampak lingkungan yang terkait dengan kegiatan, produk dan jasa organisasi yang bersangkutan, konsisten dengan kebijakan peraturan perundangundangan, pengembangan kebijakan ekonomi dan perangkat lain yang mendorong perlindungan lingkungan, dan meningkatkan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Salah satu standar yang berkaitan dengan lingkungan dan menjadi patokan stakeholder untuk mempertahankan daya saing adalah ISO 14000. Berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan, ISO menerbitkan standarisasi mengenai Sistem manajemen lingkungan yang dikenal dengan ISO 14001 yang merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan mengenai lingkungan dan juga sebagai panduan bagi organisasi dalam mengelola aspek lingkungannya (ISO 14001, 2004). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hilman M S dan Kristiningrum E pada 12 perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14001, terdapat beberapa alasan dalam menerapkan ISO 14001, alasan paling utama yaitu untuk meningkatkan image perusahaan, meningkatkan partisipasi karyawan, mengurangi
pencemaran lingkungan, meningkatkan pangsa pasar dan tuntutan konsumen. Hasil penilitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan ISO 14001, perusahaan mengalami pengurangan pencemaran lingkungan (20%).
              Penerapan ISO 14001 memberikan cara untuk mengidentifikasi secara sistematik dan mengelola resiko lingkungan serta liability, sehingga mengurangi keluhan masyarakat (20%) PT Bartec Utama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufacturing peralatan kesehatan, berupa hospital bed, operating table, infant incubator, infant warmer, obyn bed, obgyn chair standard bkkbn, incinerator, fume hood, laminar air flow, biosafety cabinet , clean room furniture, laboratorium furniture. Untuk melakukan sistem manajemen lingkungan yang baik, maka diperlukan adanya suatu standar yang menjelaskan tentang sistem tersbut. Standar Internasional ISO 14001 dapat merupakan alat untuk menjamin kinerja sistem manajemen lingkungan tersebut. Standar Internasional ISO 14001 muncul sebagai akibat adanya beberapa isu lingkungan yang sering dibicarakan. Isu tersebut adalah polusi udara, polusi air, polusi tanah, limbah dan bahan-bahan berbahaya, bunyi/kebisingan dan getaran, radiasi, perencanaan fisik, perencanaan fisik, penggunaan bahan/material, penggunaan energi serta keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Keberhasilan dari penerapan ISO 14001 adalah mendapatkan sertifikasi ISO 14001 yang merupakan bukti bahwa perusahaan telah menerapkan standar tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui bagaimana kinerja manajamen lingkungan PT Bartec Utama Mandiri saat ini, apakah telah sesuai dengan prinsip ISO 14001.
                                                        
Metode Penelitian
Kerangka pikir yang dibuat oleh penulis menggambarkan seluruh aspek yang ada di dalam penelitian. Kerangka pikir membantu dalam memahami isi dari penelitian yang dilakukan peneliti. Dengan kerangka pikir ini, maka sistem atau obyek penelitian dapat digambarkan dengan jelas. Hasil penelitian yang hendak di capai berdasarkan kerangka berpikir yang dibuat adalah mengetahui perkembangan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 140001 di PT. Bartec Utama Mandiri, tingkat pengetahuan karyawan mengenai sistem manajemen lingkungan dan saran serta rencana tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja manajemen lingkungan di PT. Bartec Utama Mandiri.
Model yang dibuat dalam penelitian ini berdasarkan pada model Sistem Manajemen Lingkungan yaitu Plan – Do – Check – Act (PDCA), yang kemudian dihubungkan dengan elemen-elemen yang terdapat di dalam ISO 14001.

Intrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Checklist. Checklist ini diadopsi dari Global Environmental Management Initiative (GEMI). Setiap prinsip memiliki satu atau lebih pertanyaan, yang dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Terdapat 5 prinsip dan 17 elemen pada ISO 14001 dan menghasilkan 31 pertanyaan. Daftar pembanding berisi total 31 pertanyaan dalam lima bagian yang berbeda, sesuai dengan lima prinsip yang tercantum dalam standar ISO 14001. Sebuah nilai sempurna "62" (yaitu, setiap pertanyaan mendapatkan nilai 2), jika menanggapi secara menyeluruh dan jujur, menunjukkan bahwa organisasi memiliki semua elemen yang diperlukan dalam standar ISO 14001. Penting untuk diingat bahwa seberapa baik organisasi menerapkan persyaratan standar bukanlah tingkat kinerja yang dicapai, tetapi kelengkapan dan kecukupan prosedur dan sistem yang ditetapkan untuk mencapai kinerja tersebut.

Pembahasan
              Pada checklist, setiap kondisi diberikan score pada masing-masing prinsip ISO 14001, untuk menilai penerapannya di perusahaan. Hasil skoring ini berguna untuk menilai kondisi perusahaan saat ini tentang Sistem Manajemen Lingkungannya. Definisi score dari masing-masing prinsip akan dijelaskan pada tahap analisa.
Prinsip ISO 14001
Total Skor
Kebijakan dan Komitmen
8
Perencanaan
5
Penerapan dan Operasi
9
Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
2
Tinjauan Manajemen
1
1. Analisis hasil checklist prinsip kebijakan dan komitmen
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 8. Hal ini menjelaskan bahwa Organisasi telah memiliki kebijakan lingkungan yang sebagian (tidak seluruhnya) memenuhi persyaratan standar. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001, bisa diketahui bahwa, kebijakan lingkungan diperusahaan hanya berpedoman terhadap dampak lingkungan saja. Kebijakan lingkungan seharusnya secara umum dan luas dapat mencerminkan kondisi alam setempat, skala kegiatan, dan dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan produksi perusahaan. Disamping itu perusahaan belum melakukan pengujian untuk mengetahui kondisi alam dan skala dari kegiatan, produk, dan jasa.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip kebijakan dan komitmen berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu, perusahaan sebaiknya melakukan pengujian secara periodik terhadap kondisi alam sekitar perusahaan berdasarkan dari skala kegiatan, produk yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan harus memiliki komitmen yang jelas di dalam kebijakan lingkungannya, seperti terhadap perbaikan berkelanjutan dalam kinerja lingkungannya dan terhadap pencegahan pencemaran lingkungan.

2. Analisis hasil checklist prinsip perencanaan
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip perencanaan sebesar 5. Hal ini menjelaskan bahwa Organisasi telah membuat kemajuan dalam mengidentifikasi sebagian besar aspek lingkungan, demikian pula terhadap ketentuan hukum lingkungan, dan organisasi mungkin telah memiliki beberapa tujuan dan sasaran yang pencapaiannya disusun dalam program manajemen lingkungan, namun masih banyak yang perlu disempurnakan. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001, bisa diketahui bahwa, Perusahaan belum mempunyai prosedur secara khusus untuk menentukan dampak penting lingkungan atau potensial selama proses produksi di perusahaan. Proses peneteapan tujuan lingkungan hanya mempertimbangkan dampak penting dari kegiatan produksi saja.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip perencanaan berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu, membuat suatu prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan penting dari kegiatan yang ada di perusahaan yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan. Selain itu dalam penentuan tujuan kebijakan lingkungan sebaiknya memperhatikan aspek lingkungan yang berkaitan dengan dampak lingkungan penting. Meskipun tidak ada pendekatan tunggal untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, pendekatan yang dipilih dapat mempertimbangkan, sebagai contoh penggunaan bahan baku dan sumber daya alam, isu lingkungan lokal, penggunaan energi, pancaran energi (seperti bunyi, getaran), dan limbah dan produksi samping.
3. Analisis hasil checklist prinsip penerapan dan operasi
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 9. Hal ini menjelaskan bahwa Beberapa prosedur untuk mencapai tujuan dan sasaran telah tersedia, nemun belum mencakup situasi darurat. Tanggung jawab dan akontabiliti untuk implementasi telah ditetapkan untuk sebagian besar unit/bagian, dan sebagian besar (tidak seluruh) sumberdaya yang diperlukan telah tersedia. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001, bisa diketahui bahwa, perusahaan telah menetapkan MR lingkungan, namun MR lingkungan berada di bawah departemen lain. Sehingga peran, tanggung jawab, dan kewenangan MR lingkungan tidak begitu jelas. Perusahaan belum mengidentifikasi sumberdaya utama untuk mendukung manajemen lingkungan di perusahaan. Sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya manusia ketrampilan khusus, teknologi, peralatan dan sumberdaya keuangan/dana.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip penerapan dan operasi berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu Perusahaan sebaiknya menetapkan prosedur untuk komunikasi internal berbagai tingkatan dan fungsi organisasi. Organisasi juga harus menetapkan prosedur untuk menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang sesuai dari pihak eksternaal tentang Sistem Manajemen Lingkungan. Organisasi menganggap berbagai kemungkinan sebagai proses untuk komunikasi eksternal pada aspek lingkungan penting dan telah mencatat keputusan dalam hal ini. Semua prosedur ini ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan keadaan dan persepsi.
4. Analisis hasil checklist prinsip pemeriksaan dan tindakan koreksi
              Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 2. Hal ini menjelaskan bahwa Hanya sedikit (bila ada) prosedur yang tersedia atau diimplementasikan untuk memeriksa kinerja dari SML dan elemen-elemennya; dan area-area ketidaksesuaian tidak dapat diidentifikasi, dan sebagai akibatnya, pengukuran perbaikan atau pencegahan tidak dapat dilaksanakan dengan efektif. Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO 14001 tentang prinsip Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi, bisa diketahui bahwa, Perusahaan belum mempunyai prosedur untuk memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi yang dapat menimbulkan
dampak penting. Misal : jumlah dan karateristik buangan cair, emisi udara, limbah padat B3, penggunaan energi dari kegiatan operasi yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan. Perusahaan belum mempunyai prosedur untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip pemeriksaan dan tindakan koreksi berdasarkan sertififikasi ISO 14001 yaitu Perusahaan membuat prosedur untuk memantau secara periodic karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan. Prosedur ini juga mensyaratkan dicatatnya informasi untuk menelusuri kinerja, pegendalian operasi terkait dan kesesuaian dengan tujuan dan sasaran organisasi. Prosedur ini harus didokumentasikan dan ditinjau ulang secara teratur. Menetapkan dan mendokumentasikan prosedur khusus untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan-peraturan, produk kegiatan atau layanan. Prosedur meliputi langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan persyaratan peraturan yang relevan dan mematuhi dengan kegiatan yang seperti itu, produk atau jasa harus. Prosedur menetapkan secara periodik evaluasi tersebut yang harus dilakukan. Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dan dilaporkan kepada manajemen.
5. Analisis hasil checklist prinsip tinjauan manajemen
              Total score yang dihasilkan untuk prinsip Tinjauan Manajemen adalah sebesar 1. Ini menjelaskan bahwa organisasi pernah melakukan tinjauan manajemen mengenai Sistem Manajemen Lingkungannya, akan tetapi tidak ada jadwal berkala untuk mengkaji Sistem Manajemen Lingkungan yang ada. Organisasi untuk saat ini, manajemen puncak belum melakukan dan belum terjadwal untuk dilakukannya tinjauan manajemen mengenai Sistem Manajemen Lingkungan organisasinya. Perusahaan disini telah memiliki rencana dan ketentuan untuk mengkaji ulang sistem manajemen lingkungan perusahaan. Namun perusahaan belum menetapkan secara periodik pengkajian sistem manajemen lingkungannya.
              Rancangan perbaikan yang sesuai dengan prinsip tinjauan manajemen yaitu manajemen perusahaan sebaiknya mengkaji ulang sistem manajemen lingkungan untuk memastikan keberlanjutan kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas. Peninjauan ulang oleh manajemen bertujuan untuk merubah kondisi yang dipandang perlu untuk merubah kebijakaan, tujuan, dan elemen-elemen lain dari manajemen lingkungan, dengan didasarkan atas hasil audit sistem manajemen lingkungan, perubahan kondisi, dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjuta. Keluaran dari tinjauan sistem manajemen lingkungan dapat termasuk keputusan mengenai; kesesuaian, kecukupan dan efektifitas dari sistemnya; perubahan sumber daya fisik, manusia dan pendanaan; dan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan kebijakan lingkungan, tujuan, sasaran dan unsur lainnya dari sistem manajemen lingkungan.

Kesimpulan
              Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisa diketahui bahwa manajemen lingkungan di PT Bartec Utama Mandiri masih kurang sesuai dengan prinsip ISO 14001. Sehingga dibuat beberapa rancangan perbaikan manajemen lingkungan menurut ISO 14001 agar perusahaan bisa mempunyai sistem manajemen lingkungan yang sesuai dengan sertifikasi ISO 14001 secara keseluruhan.

Sumber Referensi:
Wicaksana,  R. Fernanda Syarif dan Sri Hartini. Analisis Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Berdasarkan Sertifikasi    ISO 14001 Di PT. Bartec Utama Mandiri. Semarang: Universitas Diponegoro.

Senin, 10 April 2017

MIMPI DAN HARAPAN SETELAH MENJADI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI

Profesi Sarjana Teknik Industri sejujurnya bukan sebuah mimpi saya sejak masih kecil. Mimpi awal saya adalah menjadi seorang pengusaha, entah dibidang apapun itu. Dewasa ini seiring dengan materi kuliah serta ilmu yang saya dapat, saya melihat bahwa disiplin ilmu teknik industri sebagai salah satu cara yang dapat membawa saya mencapai mimpi saya. Disiplin ilmu teknik industri secara tidak langsung juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang entepreneur, tapi dengan sisi yang sesuai dengan keilmuan teknik industri itu sendiri. Ilmu manajemen dan keteknikan yang diajarkan pada teknik industri juga mendorong saya menjadi seorang pengusaha. Pemahaman akan profesi sebagai pengusaha membuat saya mencari kira-kira dibidang apa nanti saya akan memulai mimpi saya.

Profesi technopreneur merupakan profesi yang ingin saya geluti setelah saya menyelesaikan studi di jurusan teknik industri. Technopreneur merupakan profesi yang saya pandang menarik dan potensial untuk digeluti, karena menekankan bagaimana cara berbisnis dengan pemanfaatan teknologi didalamnya. Berbisnis dengan memanfaatkan teknologi, merupakan realitas nyata yang sedang berkembang di masyarakat dimana setiap orang mulai berlomba-lomba dan bersaing untuk memulai bisnis dengan memanfaatkan teknologi. Bagi saya seorang technopreneur dituntut untuk selalu memiliki pemikiran yang terbuka, terus mengikuti isu perkembangan teknologi yang ada, kreatif dan inovatif, dan selalu kritis dengan keadaan sekitar. Mindset seperti itulah yang terus saya bangun dan kembangkan dalam mencapai mimpi saya. Bentuk nyata yang sudah saya lakukan dalam mencapai mimpi saya, salah satunya adalah dengan terus mengikuti berita tentang teknologi, tentang perkembangan realitas sosial yang terjadi dimasyarakat, baik di Indonesia maupun didunia. Selain itu saya juga selalu belajar mengenai bagaimana cara memulai dan membangun sebuah bisnis dari tokoh-tokoh bisnis nasional maupun dunia. Pengetahuan akan bisnis saya anggap penting karena bagaimanapun saya butuh pengetahuan tentang pengalaman tokoh-tokoh dunia maupun nasional dalam membangun bisnis mereka mulai dari nol hingga mencapai tahap sukses. Disamping itu saya juga senang berbicara dengan pengusaha-pengusaha kecil, terkait bagaimana mereka memulai bisnis yang mereka geluti hingga menanyakan hal yang dapat dibilang sensitif mengenai modal yang mereka gunakan dalam memulai usaha. Mimpi besar saya pada akhirnya saya ingin membangun sebuah bisnis yang mampu memberi dampak positif dan dapat diterima secara baik disemua kalangan masyarakat tidak hanya secara nasional namun juga secara global.

Selasa, 08 November 2016

BIOGRAFI DAN KISAH WILLIAM TANUWIJAYA (PENDIRI TOKOPEDIA)

Profil dan Biografi William Tanuwijaya 

William Tanuwijaya dikenal sebagai Pendiri Tokopedia bersama Leontinus Alpha Edison. William Tanuwijaya lahir di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 18 November 1981. Setelah lulus SMA, ia kemudian memberanikan diri untuk berangkat ke ibukota yaitu Jakarta untuk kuliah. Ia diterima di Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta. Selama kuliah, ia rajin mencari pekerjaan sampingan untuk membiayai kuliahnya. Ketika masuk semester dua di kampusnya, ia kemudian bekerja di Warnet dari jam 9 malam hingga jam 9 pagi. Setelah lulus dari kampusnya yaitu BINUS, ia kemudian bekerja di kantoran yang bergerak dibidang pengembangan software komputer. Namun lama kelamaan mulai terbesit ide dipikiran William Tauwijaya untuk mendirikan perusahaan sendiri. Dimana mimpinya adalah mempunyai perusahaan Internet sendiri. Kemudian pada tahun 2007, dari idenya ia kemudian mulai membangun Tokopedia. Ide William Tanuwijaya mengenai Tokopedia datang ketika ia menjadi moderator dalam forum online Kafegaul yang mempunyai fasilitas jual beli, hingga ia kemudian mulai terinpirasi dari hal tersebut untuk menciptakan startup baru yang kemudian ia namakan dengan Tokopedia.

Munculnya Ide Mengenai Tokopedia
Ia kemudian mengajak temannya yang bernama Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan Tokopedia sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan pembeli diseluruh Indonesia dengan biaya gratis. Untuk membangun Tokopedia tersebut, William Tanuwijaya membutuhkan modal besar untuk idenya tersebut, keadaan makin sulit ketika ayahnya divonis penyakit kanker sehingga ia menjadi tulang punggung mencari nafkah untuk keluarga. Sadar bahwa idenya pasti berhasil, ia kemudian berusaha untuk mencari pendanaan atau modal untuk mengembangkan usahanya tersebut belajar dari Google dan Facebook didirikan melalui pendanaan untuk startup melalui perusahaan ventura (pemodal). 
William Tanuwijaya kemudian mendatangi satu persatu orang yang ia kenal untuk memodali idenya tersebut. Dari bos di tempat kerjanya hingga kenalan teman-teman bosnya. Ia kemudian mulai menceritakan mengenai Tokopedia, sebuah pasar online atau e-commerce tempat bertemunya penjual dan pembeli dari seluruh Indonesia, dimana orang-orang dapat memasarkan produk-produk mereka keseluruh Indonesia melalui Tokopedia. Tokopedia juga menjadi perantara jual beli online yang aman bagi penggunanya. Sehingga idenya tersebut dapat memecahkan masalah marketplace yang dialami di Indonesia. Selama dua tahun, ia bekerja keras terus menerus mencari investor untuk membiayai ide 'Tokopedia' nya tersebut. Banyak investor yang menanyakan pengalaman William Tanuwijaya dalam berbisnis. Banyak juga yang menganggap bahwa mimpinya terlalu tinggi.  Disinilah modal mengenai kepercayaan menurutnya itu sangat penting sebab sangat sulit menurutnya untuk mendapatkan kepercayaan orang lain apalagi untuk memulai bisnisnya tersebut. Semua ia lakukan dari Nol untuk membangun bisnisnya tersebut.

William Tanuwijaya Mendirikan Tokopedia
Hingga kemudian usaha William Tanuwijaya selama dua tahun akhirnya membuahkan hasil, tepatnya pada tahun 2009, pada tanggal 6 Februari 2009, Tokopedia milik William Tanuwijaya resmi berdiri dan pada hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2009, Tokopedia resmi diluncurkan ke publik setelah mendapatkan suntikan dana dari pada Investor dan juga bos di tempat kerjanya. Tokopedia bahkan mendapatkan penghargaan sebagai e-commerce terbaik di Indonesia dari Bubu Awards. William mengungkapkan, saat awal berdiri, 90 persen saham di Tokopedia dimiliki oleh investor lokal. Ia mengaku sulit sekali meyakinkan para investor untuk mau berinvestasi karena mereka khawatir Tokopedia 'kabur' setelah diberi suntikan dana. Namun kini, Tokopedia banyak mendapat suntikan dana dari asing. Setiap tahun sejak tahun 2010, Tokopedia selalu mendapat investasi dari East Ventures (pada 2010), CyberAgent Ventures (2011), Beenos (2012), dan SoftBank (2013). "Bahasa Inggris saya dulu masih kacau sekali. Lucunya, awal-awal investor kami kebanyakan dari Jepang. Jadi kemampuan bahasa Inggris saya tidak terlalu terlihat buruk di depan mereka," tutur William sambil tertawa.
Terakhir, Tokopedia mendapat investasi lagi dari SoftBank dan Sequoia Capital pada Oktober 2014 senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. William mengklaim, investasi kepada perusahaannya ini merupakan yang terbesar bagi perusahaan internet Indonesia dan Asia Tenggara. Ia merupakan salah satu pemimpin yang menaruh perhatian besar pada pengembangan keahlian sumber daya manusia. Dalam menghadapi pasar dan kompetitor asing, William mengaku bahwa mereka memiliki 'dapur' teknologi dan ekosistem lebih mumpuni. "Dua perusahaan investasi besar di dunia, Softbank dan Sequoia menyimpan kepercayaan kepada Tokopedia dengan memberi modal Rp 1,2 triliun. Dari situ, salah satu agenda kami adalah meningkatkan kualitas SDM untuk menunjang teknologi lokal," jelas William. Selama lima tahun berdiri, Tokopedia berhasil menjadi mal online sukses yang membantu UKM mengembangkan usaha mereka. "Bukan tidak mungkin jika Tokopedia akan membangun Googleplex di masa depan. Indonesia juga harus bisa ciptakan Silicon Valley-nya sendiri," serunya, saat membicarakan mimpi jangka panjang Tokopedia

Sumber:


Kamis, 20 Oktober 2016

PUBLIC SPEAKING

Kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) dan presentasi merupakan salah satu penunjang keberhasilan seseorang, terutama mereka yang menggeluti pekerjaan yang senantiasa bersinggungan dengan orang lain. Sebab, sebagai makhluk hidup, manusia harus melakukan komunikasi dengan cara menyatakan ekspresi lewat kemampuan presentasi dan berbicara. Kemampuan ini sangat penting karena tulisan dan gambar saja tidak cukup untuk menyakinkan orang lain. Bahkan begitu pentingnya kemampuan ini, banyak yang beranggapan bahwa pada dasarnya kemampuan public speaking dan presentasi wajib dimiliki semua profesi, terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Kemampuan public speaking lebih sulit dikuasai daripada kemampuan presentasi. Maklum ketika melakukan presentasi, seseorang masih bisa menyiapkan materi dan menggunakan sejumlah peralatan penunjang. Tapi tidak begitu dengan public speaking. Seseorang harus siap menyampaikan gagasan dalam kondisi apapun dan dengan peralatan pendukung yang terbatas. Kemampuan menyampaikan pesan ini tentu akan sangat menunjang karier yang dijalani. Misalnya, bagi seseorang yang berprofesi sebagai salesman alias tenaga penjual, tanpa kemampuan persuasif yang baik, tentu sulit mendapatkan pelanggan. Tapi, apabila dia memiliki kemampuan berbicara di depan umum yang baik dan mampu mempresentasikan produk dengan persuasif, audiens akan tertarik. Dari situlah dia akan mendapatkan banyak pelanggan, sehingga kemungkinan juga akan mendapatkan imbalan sepadan dari perusahaan.
Kemampuan public speaking dan presentasi juga perlu didukung oleh
penguasaan materi dan sikap yang baik, skill public speaking ini tentunya tidak terlepas dari content yang dibawakan. Banyak orang yang pandai, memiliki kemampuan analisis yang baik dan dalam, namun kurang terlihat tampil dengan baik jika tidak disertai dengan kemampuan menyampaikan pendapat atau pemikiran yang memadai. Kalau tidak ada bakat seharusnya berlatih keras. Nah, yang berbakat juga harus berlatih sebab berbakat saja tidak cukup. Alasan kenapa public speaking itu penting akan dijelaskan disini. Public speaking sangat pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari dan sangat mendukung karir apapun yang kita pilih maupun dalam pergaulan sosial.
1.      Meningkatkan Percaya Diri
Public speaking dapat meningkatkan percaya diri kita secara drastis. Disadari atau tidak kita hidup sebagai manusia makhluk sosial yang membutuhkan interakasi antara satu manusia dengan manusia lain.
2.      Membuat Anda Nyaman Bergaul
Hal yang paling tidak menyenangkan ketika bergaul adalah Anda kehabisan kata-kata dan ide untuk dibicarakan. Public speaking disini berperan sangat penting karena seorang public speaker akan terus berbicara dan tidak akan kehabisan kata.
3.      Berbakat Menjadi Penjual
Jika Anda seorang pemilik bisnis, public speaking akan menjadi alat yang ampuh menaikkan penjualan atau sales. Anda dapat mengaplikasikan public speaking pada tulisan kemasan produk Anda sehingga mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
4.      Mudah Memahami Lawan Bicara
Lawan bicara bisa satu atau lebih orang. Dalam seminar atau forum diskusi Anda bisa dengan mudah menagkap ide lawan bicara Anda.
5.      Berjaga-Jaga Ketika Anda Harus Bertindak Sendiri
Maksudnya disini adalah setiap orang dalam hidupnya pasti akan mengalami berbicara di depan umum baik itu memberikan sambutan, ceramah, atau dalam kesempatan lain. Public speaking akan membantu Anda menghadapi banyak orang tersebut.
6.      Meningkatkan Kualitas Hidup
Kemampuan public speaking akan berpengaruh dalam kehidupan Anda. Orang yang sering diundang untuk menjadi pembicara publik otomatis suatu saat nanti akan diberikan kepercayaan untuk mengorganisasi suatu event atau bentuk lainnya (menjadi leadership)
7.      Bisa Mengukur Kemampuan Anda
Public speaking bisa mengukur seberapa kemampuan Anda. Akan tetapi ada juga orang yang memiliki kemampuan pas-pasan bualannya saja yang bagus. Ingat public speaking bisa dipelajari dan dikuasai dengan berlatih.
8.      Meningkatkan Pengetahuan
Seorang public speaker pasti akan mengetahui banyak hal sehingga bisa mendapatkan sumber bahan bicara yang relevan. Persiapan sebelum memberikan public speaking adalah saat dimana kita belajar dan bertambah pengetahuan kita.
9.      Menjadikan Anda Spesial
Kebanyakan hampir 90% orang jika secara mendadak disuruh untuk rapat, diskusi, memberikan ceramah atau yang lain akan menolaknya. Orang yang memiliki kemampuan public speaking akan menjadikan orang tersebut spesial di mata orang lain karena dianggap serba bisa.

Referensi:
https://persuasivepublicspeaking.wordpress.com/2015/03/27/9-alasan-mengapa-public-speaking-penting/
http://www.marketing.co.id/kemampuan-public-speaking-sebagai-modal-untuk-masa-depan/

KEWIRAUSAHAAN

         Kewirausahaan berasal berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti perantara. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis. Tiga  jenis perilaku kewirausahaan yaitu
1.        Memulai inisiatif  
Artinya, memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.,
2.        Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
Artinya, seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3.        Diterimanya resiko dan kegagalan.
Artinya, Seorang wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
            Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin.Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18, diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
1.        Keinginan untuk berprestasi
2.        Keinginan untuk bertanggung jawab
3.        Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4.        Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5.        Rangsangan oleh umpan balik
6.        Aktivitas energik
7.        Orientasi ke masa depan
8.        Keterampilan dalam pengorganisasian
9.        Sikap terhadap uang
            Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi menurut McClelland yaitu:
1.    Kemampuan inovatif
2.    Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.    Keinginan untuk berprestasi
4.    Kemampuan perencanaan realistis
5.    Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.    Obyektivitas
7.    Tanggung jawab pribadi
8.    Kemampuan beradaptasi
9.    Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Mc Clelland juga mengemukakan tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi:
1.    Kebutuhan akan prestasi
Dorongan untuk menjadi yang terbaik, untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan untuk berjuang demi kesuksesan. Orang-orang dengan prestasi tinggi cenderung mencari situasi-situasi dimana dapat memperoleh tanggung jawab pribadi untuk menemukan berbagai penyelesaian problem.
2.    Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan untuk membuat orang-orang lain berperilaku dengan cara-cara yang kita kehendaki, tidak ada atau sedikit kemungkinan mereka dapat berperilaku lain. Orang-orang dengan kebutuhan akan kekuasaan yang tinggi selalu menikmati tugas-tugas untuk mempengaruhi orang-orang lain, lebih menyukai ditempatkan dalam situasi kompetitif, berorientasi status, dan cenderung lebih memperhatikan prestise dan pengaruh terhadap orang-orang lain daripada hasil kerja yang efektif.
3.    Kebutuhan akan kelompok pertemanan
Keinginan untuk memiliki hubungan-hubungan persahabatan atau hubungan-hubungan antar manusia secara dekat. Orang-orang dengan kebutuhan akan pertemanan yang tinggi selalu berjuang untuk persahabatan, lebih menyukai situasi-situasi yang kooperatif daripada yang kompetitif serta berkeinginan untuk memiliki hubungan-hubungan yang penuh saling pengertian dan saling menguntungkan.
Penelitian McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih bermakna mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi dibanding dari profesi lain. Inovasi merupakan kunci penting seorang wirausahawan. Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006).
            Peluang untuk mengidentifikasi usaha baru yang lebih baik, dan lebih menarik untuk dikerjakan sangat banyak. Seorang wirausahawan harus mampu mengidentifikasi peluang-peluang yang tersembunyi dengan gagasan-gagasan yang baru, dan bekerja keras merealisasikan semua gagasan-gagasanya itu menjadi sebuah kenyataan. Terdapat dua jenis orientasi yang merangsang penelusuran peluang usaha baru yaitu perangsang orientasi eksternal, dan perangsang orientasi internal. Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi eksternal, sedangkan orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang usaha baru. Orientasi eksternal di dapat dari:
1.    Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2.    Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
3.    Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4.    Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
5.    Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Orientasi internal akan mendorong penggunaan sumber daya-sumber daya untuk mengidentifikasi peluang usaha baru, Orientasi Internal didapat dari Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
1.    Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2.    Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
3.    Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
            Meskipun terdapat banyak cara untuk mencari sumber gagasan baru, baik produk maupun jasa, proses ini dapat dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan usaha baru.
1.    Kebutuhan akan sumber penemuan
2.    Hobi atau kesenangan pribadi
3.    Mengamati kecenderungan-kecenderungan
4.    Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
5.    Mengapa tidak terdapat ?
6.    Kegunaan lain dari barang-barang biasa
7.    Pemanfaat produk dari perusahaan lain
            Analisa pulang pokok (break event point) adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok (tidak rugi tidak untung). Selain itu, analisa pulang pokok juga adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Analisa pulang pokok umumnya terdiri dari refleksi, pembahasan, pertimbangan dan pembuatan keputusan relatif terhadap 7 unsur pokok. Masing-masing unsur dan definisinya adalah sebagai berikut:
1.    Biaya tetap
Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh generasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk bunga pada uang yang dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
2.    Biaya variabel
Biaya vaiabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel adalah biaya pembunkusan produk, biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk, biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk dikapalkan.
3.    Biaya total
Biaya total adalah total biaya total dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4.    Pendapatan total
Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya pendapatan total meningkat ketika lebih banyak produk yang terjual.
5.    Keuntungan
Keuntungan didefinisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6.    Kerugian
Kerugian adalah jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7.    Titik pulang pokok
Titik pulang pokok didefinisikan sebagai situasi di mana pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya; organisasi hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.
Rumus perhitungan impas :
a.       Dalam satuan unit terjual
= biaya tetap / (harga @ - biaya variabel @)
b.      Dalam rupiah penjualan :
= biaya tetap / 1 – (biaya variabel @ / harga @)
            Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan tersebut, perlu mengetahui definisi, peraturan perundangan-perundangan yang mengatur, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing bentuk badan usaha. Berikut ini beberapa bentuk badan hukum beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
1.    Perusahaan Perseorangan
    Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilikan antara hak milik pribadi engan hak milik perusahaan (Indriyo, 2005). Menurut Swasta (2002), perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi dengan milik perusahaan, maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan perusahaan, yang setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan. Peraturan Perundangan: tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan perseorangan, yang diperlukan hanya izin permohonan dari kantor perizinan setempat. Kelebihan dan Kekurang bentuk badan usaha Perseorangan:
Kelebihan
Kelemahan
1.         Memiliki kebebasan dalam    bergerak
2.         Pemerintah tidak memungut pajak perusahaan, tetapi hanya kepada pajak pemilik
3.         Penguasaan sepenuhnya terha-dap keuntungan yang diperoleh
4.         Rahasia perusahaan terjamin
5.         Motivasi usaha yang tinggi
6.         Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
7.         Penanganan aspek hukum yang minimal.
     1.       Menanggung tanggung jawab hukum 
     2.      keuangan yang tak terbatas
     3.      Keterbatasan kemampuan ke-uangan
     4.      Keterbatasan kemampuan ma-najerial
     5.      Kontinuitas kerja karyawan terbatas

2.      Firma
Merupakan persekutuan/perserikatan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dengan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Sedangkan, laba yang diperoleh dari usaha tersebut untuk dibagi bersama-sama, begitupun sebaliknya bila terjadi kerugian, semua anggota firma ikut menanggungnya(Indriyo, 2005). Sedangkan menurut Manulang (2003), persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi, ada beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Para anggota yang berkumpul merupakan anggota aktif sehingga satu perusahaan dikelola dan dimiliki oleh beberapa orang. Kelebihan dan kekurangan badan usaha firma:
Kelebihan
Kelemahan
1.    Penguasaan terhadap keuntungan tinggi, meskipun harus dibagi dengan anggota kongsi yang lain
2.    Motivasi usaha yang tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan
3.    Penanganan aspek hukum minimal, meskipun sedikit lebih rumit dibandingkan perusahaan perseorangan karena harus ada kesepakatan antara anggota
1.    Sering terjadi konflik antaranggota kongsi berkaitan dengan pem-bagian keuntungan maupun strategi bisnis
2.    Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas, namun tanggung jawab keuangan sudah dapat dibagi dengan anggota kongsi yang lain
3.    Keterbatasan kemampuan ke-uangan
4.    Kontinuitas kerja karyawan terbatas
5.    Keterbatasan kemampuan mana-jerial.

3.        Perserikatan Komanditer (CV)
Merupakan suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, dan memiliki tanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman, dan tidak bersedia memimpin perusahaan, serta memiliki bertanggung tanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Dengan perkataan lain Commanditaire Vennootschap (CV) adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih, sehingga dalam CV, ada dua macam anggota, yaitu: anggota aktif dan anggota pasif. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan badan usaha CV.
Kelebihan
Kelemahan
1.    Penguasaan terhadap keuntungan tinggi, meskipun harus dibagi dengan anggota kongsi yang lain
2.    Motivasi usaha tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan
3.    Penanganan aspek hukum minimal, meskipun sedikit lebih rumit disbanding perusahaan perseorangan
1.      Mengandung tanggung jawab keuangan sekutu aktif tak terbatas, meskipun dapat dibagi dengan anggota sekutu aktif yang lain.
2.      Status hukum CV belum badan hokum sehingga sulit untuk mendapatkan proyek-proyek besar.
3.      Tidak dapat dengan mudah mengumpulkan modal dari para sekutunya, tidak seperti Perse-roan Terbatas yang dapat mengumpulkan modal dari para pemegang saham
4.      Nama CV sering sama antara satu dengan lain karena tidak ada pengecekkan dengan nama CV sebelumnya


4. Perseroan Terbatas (PT)
    Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha bersama, di mana perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan badan usaha Perseroan Terbatas:
Kelebihan
Kelemahan
1.    Memiliki masa hidup yang tidak terbatas
2.    Pemisahan kekayaan dan utang-utang pemilik dengan kekayaan dan utang-utang perusahaan
3.    Kemampuan keuangan yang sangat besar
4.    Kemampuan manajerial yang tinggi
5.    Kontinuitas kerja karyawan yang panjang
1.      Pajak yang besar karena PT merupakan subyek pajak tersendiri sehingga bukan perusahaan saja yang kena pajak, tetapi deviden yang dibagikan kepada pemegang saham juga kena pajak
2.      Penangan aspek hukum yang rumit karena dalam pendirian PT memerlukan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu
3.      Biaya pembentukkan yang relatif tinggi dibandingkan dengan badan usaha lain
4.      Kerahasian perusahaan kurang terjamin karena setiap aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham

Seleksi Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Berikut ini tahap-tahap proses seleksi:
1.      Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2.      Wawancara Pendahuluan
3.      Tes Kecerdasan (intelegence)
4.      Tes Bakat (Aptitude)
5.      Tes Kepribadian (Personality)
6.      Rujukan Prestasi (Performance References)
7.      Wawancara Dianostik
8.      Pemeriksaan Kesehatan
9.      Penilaian Pribadi
Daftar Pustaka: